MYS127
Sudah, semua sudah ia putuskan setelah kepulangannya dari rumah sakit.
Tidak seharusnya ia meragu seperti ini. Ketika begitu banyak kemungkinan sedang melanda dirinya, Rayn, justru ingin mundur dan menghindari semua itu.
Kemungkinan yang selalu datang itu tidak pernah membuatnya merasa tenang. Bahkan, Rayn dapat merasakan bahwa rasa panik lebih dominan ketika dirinya memikirkan apa saja yang mungkin terjadi ke depannya.
Terlebih, ketika ia harus menjadi ketua dari grup perusahaan terbesar di negeri ini. Ia tidak pernah membayangkan bahwa waktu itu akan tiba. Semua terasa sulit untuk dipercaya. Namun, bergelut dengan hal semacam itu tak akan membuatnya dapat merasa lebih baik.
Rayn mulai gelisah. Mungkin, ia akan semakin gelisah setelah matahari terbit beberapa jam lagi. Namun, tak seharusnya ia terjaga seperti ini. Ia harus segera istirahat. Namun sayang, kantuk tak mendatanginya malam ini. Kedua matanya masih cukup bertenaga untuk terbuka.