Rayn keluar dari dalam mobil dengan kursi roda yang tidak lagi dipakainya. "Tuan yakin?" Julian merasa ragu dengan keputusan Rayn untuk tidak menggunakan kursi roda.
"Ya, memang ada yang salah dengan berjalan sendiri?" tanya Rayn membalikkan keadaan.
Walaupun Rayn cukup yakin, ia sendiri juga merasakan keraguan yang mendadak hinggap di dadanya. Ada perasaan di mana ia juga menyadari kedua lengannya yang masih nyeri itu dapat menahannya ketika terjatuh.
Namun, ia belum tentu jatuh. Lagipula, yang terluka adalah bagian tangannya bukan kakinya. Seharusnya tidak masalah, bukan?
Rayn menarik napas panjang. Rumah yang dirindukan itu kini ada di depan mata. Ia sempat ragu untuk melangkah. Namun, ia sendiri tak tahu mengapa dirinya ragu.
Apakah karena dia sedang ragu untuk menyadari bahwa ia adalah pewaris tunggal RetroZ?
