"Aku merasa, kau berbohong."
Pangeran Westwood datang bersama Rex dengan tatapan yang penuh selidik. Mereka seolah mencari sesuatu yang dapat ditemukan hanya dengan menatap Honey.
Jiwa yang tersesat dan bingung, itulah Honey saat ini. Mereka, Pangeran Westwood dan jenderalnya yang lain, sama-sama menginginkan kejujuran yang mungkin bisa diberikan oleh Honey.
"Jawab pertanyaanku, apa yang kau tutupi dari kami?" tanya Pangeran Westwood dengan tatapan yang masih lembut. Pesonanya masih tidak bisa ditolak oleh siapapun perempuan di dunia ini, bahkan jiwa perempuan seperti Honey.
Tatapan itu, sungguh, membuat Honey merasakan dirinya membara. Tidak hanya membara karena pesona sang pangeran, tetapi karena dirinya tidak terima dikatakan sebagai seorang pembohong.
"Sebentar," Honey menyampingkan dirinya yang memang terpesona dengan pangeran, "apa maksudnya? mengapa harus aku yang dituduh untuk berbohong?"
