Honey merasakan dirinya melemas. Entah apa yang ada di dalam pikirannya, ia hanya mampu berdengung ketika perasaannya sedang kalut saat ini.
Ia hanya tidak bisa berkata apa-apa, tetapi diam bukanlah pilihan yang tepat.
Ia sangat yakin bahwa jiwa perempuan yang dilihatnya barusan adalah Wildy, sahabatnya. Lalu, apa yang terjadi setelah ini? apakah Honey akan mendapatkan perlakuan yang sama dengan temannya?
Honey sudah tidak ingin berdiri lagi. Ia hanya terdiam dalam kebingungan. Tidak biasanya Honey merasa kesal hingga tak mampu berpikir seperti ini. Biasanya, ia selalu mendapatkan solusi bahkan dalam keadaan terancam. Lalu, ada apa dengan dirinya? bukankah ia juga dalam keadaan terjepit saat ini?
Seperti dugaan Honey, pintunya pun terbuka. Ia terkejut, sangat terkejut hingga tak mampu lagi mengingat apa yang sedang di pikirannya beberapa detik yang lalu.