"Apa yang harus kita lakukan?" Andrew bertanya lagi. Kali ini ia terlihat cukup cemas. Tatapannya tidak beralih dari teman seperjuangannya itu.
Ia menyentuh pundak Julian, memberikan tanda bahwa dirinya butuh jawaban.
Julian tahu jika Andrew bertanya. Ia hanya sedang membersihkan percikan darah yang masih ada di kulit atau bajunya. Ya, dia baru saja menyelesaikan masalah luka yang ada pada dirinya.
"Kita akan bicarakan nanti, setelah kita mengobati luka Rayn." Julian berbalik menuju lemari yang ada di belakangnya. "Yang terpenting, Rayn baik-baik saja."
"Sampai kapan kita akan seperti ini? sedangkan Rayn tidak bisa menjadi ketua RetroZ?" Andrew menanyakan hal yang sama, entah ke berapa kali.
"Tidak bisa?" Julian tersenyum, "dia bukan tidak bisa. Dia hanya sedang tidak mau."
"Waktu kita tidak banyak," kata Andrew mengingatkan.
"Ya, dia pun mungkin akan memutuskannya segera."
Julian dan Andrew pun keluar dengan beberapa alat dan obat yang dibutuhkan.
**