Tidak ada salahnya untuk membuat keputusan yang baru, bahkan yang ekstrem sekalipun. Terlebih, jika keputusan yang biasa saja tidak membuahkan hasil dengan maksimal. Rayn mulai berpikir seperti itu, kemudian memikirkan hal lain.
Apakah aku mampu dengan hal-hal omong kosong ini?
Rayn menatap Julian yang sedang menyetir mobil. Tatapannya tajam, bahkan cukup fokus hingga tak sadar bahwa Rayn sedang mengamatinya.
Julian memang tidak menyadari hal itu. Baginya, mungkin, ia harus sampai ke lab dengan cepat dan tepat. Tentu saja, sebelum Rayn mendapati racun tersebut telah mengalir dua puluh empat jam.
Rayn sudah lelah dengan pertanyaan yang kini sering muncul di pikirannya. Apakah aku akan mati?
Entahlah, kematian memang misteri meski manusia berusaha untuk menghindarinya dengan susah payah. Rayn bahkan sudah pasrah, dan entah apa yang akan dilakukannya nanti belum masuk dalam rencananya.