Julian masih menatap pemandangan yang ada di depannya. Ia merasa sedih, tetapi tak ingin mengeluh.
"Apakah kau menginginkan libur cuti, Julian?" tanya Rod setelah memasukkan lelaki yang masih hidup itu ke dalam mobil.
"Ya, tentu saja. Siapa yang tidak menginginkan waktu libur? waktu untuk bermalas-malasan?" tanya Julian balik.
Rod tersenyum. Namun, ia sendiri bingung harus menjawab apa agar Julian tidak membantah pertanyaannya lagi. Ya, ia tahu bahwa apa yang ditanyakan seharusnya memang dijawab, bukan dibantah.
"Kenapa? apakah kau ingin aku tidak berkutik dengan pertanyaanmu?" tanya Julian lagi.
"Ya, Julian. Tentu saja, kau sangat menyebalkan dalam membantah semua pertanyaan yang ada. Bahkan, pertanyaan yang tertuju padamu tidak akan kembali dengan jawaban, melainkan pertanyaan balik yang tidak masuk akal." Rod menunjukkan bahwa dirinya kesal dengan sikap Julian yang seperti itu.
"Ngomong-ngomong, terima kasih."
