Julian tidak terkejut dengan kedatangan dua orang yang tidak dikenalnya itu. Mereka berdua bahkan tidak menjawab apa yang ditanyakan oleh Julian dengan sikap yang ramah.
"Biarkan mereka menganggapmu tidak berdaya, sampai pada waktunya."
Julian tidak bisa terus berpura-pura. Ia mungkin akan menunjukkannya saat ini, seperti apa yang David katakan kepadanya.
**
Rayn membuka kedua matanya perlahan. Kepalanya mendadak terasa sangat sakit hingga kedua matanya pun juga sulit untuk dibuka. Ia menggerakkan lehernya, atau lengannya yang terasa cukup kaku. Namun, tidak semudah itu. Ia masih harus menunggu lebih lama untuk dapat mengumpulkan kesadarannya dengan lebih baik.
Ia berpikir seperti itu, kemudian membiarkan dirinya menutup matanya.
"Rayn?"
Rayn merasa seseorang memanggilnya saat ini. Namun, ia masih ragu apakah ini adalah mimpi atau tidak. Jika memang ini bukanlah mimpi, pasti akan ada panggilan selanjutnya.
"Rayn?"
