"Oh, begitu?" tanya Rayn dengan tatapan yang tajam. Ia yakin bahwa Emily sedang menyembunyikan sesuatu.
"Ya, Tuan." Emily menjawab dengan tegas, tidak terlihat keraguan dari mata seorang pelayan.
"Benar?" Rayn masih berusaha untuk menyelidiki. Namun, apakah mungkin yang ia lihat dengan apa yang terjadi berbeda?
"Benar, maksudnya bagaimana Tuan?" tanya Emily sekali lagi. Ia tidak menunjukkan ekspresi terintimidasi atau sekadar tertekan.
Raut wajahnya bahkan menunjukkan bahwa dirinya sedang bingung atas apa yang ditanyakan kepadanya.
Namun, Rayn tidak bisa dengan cepat percaya akan hal itu. Mungkinkah, salah satu dari 'mereka', sangat dekat dengannya?
"Baiklah," Rayn merasa tidak puas dengan penemuannya saat ini, "bisa tolong bawakan saya makanan untuk sarapan? dan, ke mana Pak Julian?"
Emily mengangguk. "Pak Julian ambil cuti untuk dua hari ini, Tuan. Beliau akan kembali lusa."