Rayn terbangun dengan kepala yang terasa berat. Entah mengapa, ia sering terbangun dengan kepala yang berat dan sangat menyakitkan seperti ini. Ini sangat menyakitkan, untuk seseorang yang sangat mengidamkan bangun tidur dengan sambutan tubuh yang segar.
Rayn membuka mata perlahan. Walaupun kepalanya terasa sangat sakit, ia tetap berusaha untuk membangunkan dirinya untuk melihat sekitar.
"Auh!" keluhnya. Lengan yang masih memiliki luka itu terasa sangat nyeri. Ia memegangi lengan itu untuk menahan rasa sakit yang ada. Walaupun terasa tidak ada bedanya, ia tetap melakukannya.
Entah mengapa, tangan kanannya yang tak terluka pun mendadak terasa nyeri dan kaku. "AAAAAH!" teriaknya kesakitan. Ia harus melakukan sesuatu agar dapat menghilangkan rasa sakit ini, atau setidaknya mengurangi nyeri yang mendera tanpa ampun itu.