"Tuan Rayn?" panggil Julian yang perlahan pula ia membangunkan tuan mudanya itu.
Ada satu hal yang paling Rayn benci saat ini, dibangunkan saat dirinya baru saja tertidur lelap.
Ya, walaupun memang ia tidak bisa tidur tadi malam. Bahkan mungkin, ia mulai terlelap ketika matahari baru saja mengintip untuk keluar.
Rayn sendiri sudah merasa tidak berada dalam alam tidurnya sesaat sebelum Julian datang membangunkannya. Maka sebenarnya, bukan Julian yang membangunkan Rayn. Namun, ia tetap saja merasa bahwa Julianlah yang mengganggu tidurnya.
"Tuan, Rayn?" panggil Julian yang kini menggunakan nada yang lebih tinggi. Ia mungkin ingin agar Rayn segera bangun dan bersiap untuk pulang. Namun Rayn tidak berpikir seperti itu.
Walaupun dengan mata tertutup, Rayn tahu bahwa Julian berbalik untuk kembali ke tempat di mana ia berasal. Bukan sebuah tempat yang jauh atau semacamnya, melainkan kursi sofa yang ada di dekat pintu kamar tersebut.
