Tak ada yang bisa membuat seseorang berada dalam kesulitan kecuali orang tersebut tak mampu mengendalikan dirinya.
Tak ada kesulitan, jika itu benar, maka semua orang seharusnya memahami bahwa batas yang dimiliki tak sepenuhnya berada di dalam diri selamanya.
Kesulitan yang dihadapi selalu datang pada jiwa yang memang mampu menaklukkannya.
Namun, bagi Rayn, ia tidak pernah mau memikirkan hal itu. Jika itu sulit, ya itu akan selalu sulit bahkan mungkin akan selamanya demikian.
Tidak, semua itu tidak mudah.
Rayn tak mampu untuk tidur dengan baik sejak perdebatan dengan Julian beberapa jam yang lalu. Bahkan hanya untuk tidur siang saja, ia merasa tak mampu masuk ke dalam alam tidurnya.
Ia memikirkan sesuatu, atau malah kesal karena sesuatu. Ia tidak bisa mengungkapkan dengan baik bagaimana perasaannya saat ini.
Gundah, gulana, atau apapun itu yang berhasil membuatnya merasa bahwa tidur lelap adalah kemewahan.