"Apa?" Honey memandang Wildy dengan kecemasan sekaligus rasa tidak percaya. Bagaimana bisa, Wildy, mendengar suara sedangkan dirinya tidak?
"Ya, Honey. Aku mendengar seorang Jiwa sedang memanggilmu. Ia masih berada di jarak yang sama. Tidak menjauh, maupun mendekat," tukas Wildy yang masih terlihat cukup takut.
Suasana di antara mereka terasa mencekam. Padahal, matahari sedang akan terbit beberapa jam lagi. "Tidak ada hantu yang dapat berkeliaran di sini, bukan?" ujar Honey. "Dan, untuk apa mereka memanggilku?"
"Ya. kenapa? kamu merasa itu hantu?" Wildy berbisik. "Aku rasa, seorang jiwa sedang mengejar kita. Atau--"
Mereka berdua sama-sama diam, mencari tahu beberapa kemungkinan yang cukup masuk akal di kepala mereka.
"Atau apa?" Honey merasa semakin gelisah. "Sekarang bukan saatnya main tebak-tebakan!"
"Atau mereka tahu bahwa kita ada di sini," ungkap Wildy dengan penuh keraguan.