Namun tentu saja Ibunya bisa mendengar semua apa yang dikatakan oleh Yueyin. Hanya saja dia tidak bisa keluar dari cincin sebelum bulan purnama. Yueyin kemudian segera berganti pakaian dan setelah mandi dia berganti pakaian yang santai. Setelah selesai mandi dan membereskan semua kamarnya, dia menatap bantal guling seolah-olah dirinya sedang berbarin. Yueyin saat ini sudah keluar dari istana dan dia menuju ke lembah Aura jahat.
Dia ingin mencari tahu bagaimana keadaan di lembah itu, kenapa banyak orang yang berkultivasi di daerah sana, tetapi saat ibunya kemarin bercerita Zhong Xi memang sedang mencari tempat yang enak yang kekuatan spiritualnya sangat tinggi, makanya dia harus bisa menyerap sebanyak-banyaknya agar saat nanti dia keluar dia sudah menjadi lelaki yang yang paling hebat.
Yueyin berjalan-jalan di sekitar istana milik Jiangwu, tetapi saat penjaga lengah dia kemudian segera merubah arah menuju ke lembah Aura jahat yang berada di arah utara dari istana milik Jiangwu. Setelah berjalan beberapa lama, Yueyin menemukan sebuah tempat yang sangat sepi. Di sana ada dua orang penjaga tetapi penjaga itu tahu kalau Yueyin adalah teman Jiangwu dan mereka tidak mengetahui peristiwa yang terjadi kemarin malam sehingga mereka tidak menaruh curiga.
Yueyin menapaki satu demi satu anak tangga dan kini dia sampai di antara kedua penjaga yang berjaga di pintu masuk Lembah Aura jahat namun saat Yueyin akan masuk dia terpental karena ternyata pintu masuk untuk menuju Lembah Aura jahat sudah di bentengi dengan segel spiritual sehingga tidak ada yang bisa masuk ke dalamnya kecuali Zhong Xi atau Jiangwu.
"Nona anda tidak apa-apa? Kenapa anda sampai ke sini, ini tempat yang sangat berbahaya! Kalau anda memaksa memasukinya dan ternyata bisa maka anda tidak akan pernah bisa keluar lagi kecuali tuan Zhong Xi dan Pangeran Jiangwu yang bebas memasukinya." Ucap pengawal itu kepada Yueyin yang yang kini sudah kembali terbangun dan dia sedang membersihkan pakaiannya.
"Maafkan aku pengawal, aku tidak sengaja. Aku kira semuanya seperti di dunia bawah yang tidak memiliki kekuatan apapun sehingga kami juga bebas pergi kemanapun." Ucap Yueyin kepada dua pengawal itu yang kini tersenyum menatap gadis cantik yang berada di hadapannya. Mereka mengetahui kalau Yueyin adalah kekasih dari pangeran Jiangwu, maka dari itu mereka sangat menghormati Yueyin dan selalu berbuat baik kepada Yueyin karena takut dengan pangeran yang kemarahannya bisa sangat menakutkan saat dia mengetahui kalau wanita tercintanya disakiti oleh orang lain.
Yueyin kemudian berputar arah dan dia meninggalkan pintu masuk lembah Aura jahat. Dia kemudian berjalan-jalan di sekitar lembah dan dia melihat ada seekor naga yang sedang tertidur di dalam sarangnya. Naga itu sangat menyeramkan dan begitu besar kira-kira ukuran tubuhnya sepuluh kali lipat dari ukuran tubuh Yueyin, bahkan mungkin bisa jadi lebih besar lagi karena memang dari segi bentuk mereka berbeda.
Saat ini Yueyin melihat-lihat binatang itu, tetapi dia tidak berani berisik karena takut membangunkan hewan buas itu. Lalu saat ini dia ingin kembali saja daripada takut kalau nanti hewan itu itu ternyata bangun dan memakannya, namun saat Yueyin akan berbalik dia melihat sesuatu yang sangat mencurigakan, dia melihat cahaya dari sebuah bola yang bersinar yang berada dalam genggaman naga itu.
Saat naga itu tertidur genggaman bola spiritual itu pun terlepas sehingga Yueyin kini tersenyum karena dia sangat penasaran dengan benda apa yang kini berada di hadapannya. Yueyin belum menyadari kalau itu adalah bola spiritual yang selama ini dicarinya. Yueyin kemudian ingin mengambil benda itu tetapi kalau terlalu dekat dia bisa tercium oleh naga raksasa penunggu bola kristal itu.
Yueyin mencoba mengambil dengan tangan kosong, tetapi dia tidak berhasil karena beberapa kali hewan itu seperti mencium aroma yang mencurigakan sehingga dia beberapa kali terbangun. Namun naga raksasa itu tidak melihat keberadaan Yueyin yang kini bersembunyi di balik pohon. Yueyin kemudian melihat sebuah dahan pohon yang sudah kering dan di ujung ada potongan dahan kecil sehingga saat dia ingin mengambil bola itu dia bisa menjepit di antara bola itu dengan kayu itu.
Kini Yueyin berhasil mengambil bola itu, tetapi sayangnya dia terlalu kegirangan sehingga tak sadar dia kemudian berteriak karena terlalu bahagia. Saat itu naga penjaga batu sepiritual itu pun terbangun dan dia segera mengumpulkan kekuatannya. Saat dia menyadari bola spiritual itu sudah tidak ada, maka naga itu kemudian melihat seorang gadis yang kini membelakanginya. Sementara Yueyin sendiri sangat bingung ingin menyembunyikan bola itu di mana karena dia sangat takut meskipun sudah sudah disembunyikan tetapi bola itu bercahaya dan gampang ditemukan.
Maka dari itu karena panik Yueyin akhirnya menelan bola spiritual itu lalu dia berlari. Sementara naga yang kehilangan barang yang dijaganya selama ini segera mengejar Yueyin sampai mereka meninggalkan lokasi tempat naga itu berada hingga agak jauh. Sayangnya Yueyin bukannya malah keluar tetapi malah semakin masuk ke dalam hutan, saat ini kejar-kejaran tidak terelakkan lagi. Mereka berdua kejar-kejaran sampai Yueyin hampir kehabisan napas.
Saat ini Yueyin sudah terdesak dan dia tidak bisa berlari lagi karena di belakangnya adalah tebing dan merupakan jalan buntu. Apabila dia nekat maka dia akan terjatuh ke bawah jurang dan pastinya nyawanya akan langsung menghilang. Maka dari itu dia kemudian mencoba melawan naga itu, tetapi tentu saja kekuatannya tidak sebanding. Meski begitu Yueyin tidak meminta bantuan siapapun karena memang tidak ada siapapun saat ini.
Dia mencoba melawan semampunya dan saat dia hampir tertangkap, seseorang sudah menolongnya dan mengalahkan naga itu. Naga itu pun segera pergi karena seperti ketakutan melihat orang yang saat ini berada di hadapan Yueyin. Sementara Yueyin masih memejamkan matanya karena dia juga sangat takut dengan naga itu. Saat dia membuka matanya, dia melihat Jiangwu sudah berada dihadapannya saat ini. Berarti orang yang menolongnya adalah Jiangwu.
"Yueyin! Kenapa kamu sampai disini? Bukankah aku sudah bilang kalau kamu tidak boleh keluar dari istanaku? Kenapa kamu tidak mendengarkan apa yang aku katakan! Di sini tidak seperti di dunia bawah, kalau ada apa-apa itu bisa membahayakan nyawamu dan aku tidak mau terjadi apa-apa denganmu." Ucap Jiangwu kepada Yueyin yang kini menundukkan kepalanya. Dia tidak mengatakan kepada Jiangwu kalau dia telah menelan bola kristal itu.