Chereads / Legend of Love of Two Hostile Clans / Chapter 29 - Cincin Ajaib

Chapter 29 - Cincin Ajaib

Zhong Xi berkultivasi di sebuah Lembah Aura jahat untuk meningkatkan kekuatan spiritualnya agar dapat menetaskan telur milik Ratu Phoenix Api Emas, namun saat Zhong Xi berkultivasi, telur itu menetas dan dia berusaha terbang lalu terjatuh ke dunia bawah dan tercebur ke sebuah danau yang merupakan tempat Pangeran Naga Air Biru berkultivasi. Burung Phoenix kecil yang baru menetas itu pun masuk ke dalam air dan hampir tenggelam, dia kemudian ditolong oleh Pangeran Naga Air Biru yang sedang berkultivasi di dalam danau dan burung phoenix api kecil itu terselamatkan

Sang Naga kecil menolong burung phoenix api emas itu dan menaruh di atas punggungnya lalu dia membawanya ke tepi dan dia menaruhnya di tanah. Setelah itu dia kembali ke air karena dia waktu itu belum memiliki kekuatan yang cukup besar untuk tinggal di darat. Setelah ditolong oleh naga air biru, burung phoenix api emas itu kemudian berjalan tertatih menuju ke sebuah pohon tua yang memiliki rongga dan dia tinggal di dalamnya selama 1000 tahun.

Akhirnya saat dia keluar, dia melupakan semua masa lalunya dan tersesat di kota lalu bertemu dengan Bibi Shuwan. Saat ini Yueyin mengingat semuanya dan apa yang terjadi. Kini dia berusaha mengingat-ingat di mana letak danau itu dan ingin mencari penyelamatnya. Yueyin bertanya-tanya apakah naga kecil yang dulu menolongnya itu masih berada di sana atau tidak.

Meski Yueyin pernah datang ke istana bawah Danau, tetapi dia tidak pernah mengetahui bagaimana keadaan di atas Danau karena biasanya Jiangwu langsung membawanya kedalam dengan menggunakan portal teleportasi. Maka dari itu dia saat ini berusaha mengingat-ingat di mana tempat itu berada.

"Bagaimana Yueyin? Apakah kamu sudah mengingat semuanya?" Tanya sang Ratu kepada putrinya yang saat ini masih terlihat bingung. Yueyin mengerutkan keningnya lalu dia menatap wanita cantik di depaannya.

"Nyonya, apakah benar anda ini Ibuku?" Tanya Yueyin kepada Ratu Phoenix Api Emas yang langsung menganggukkan kepalanya juga segera merentangkan tangannya untuk meminta pelukan dari Yueyin. Tentu saja Yueyin merasa sangat bahagia dan kini dia menghambur ke pelukan ibunya. Keduanya sangat bahagia meski saat ini mereka sudah berbeda dunia.

"Yueyin, maafkan ibu karena nasib dan takdirmu harus menyedihkan seperti ini, tetapi semua kesedihanmu akan terbayar saat kamu menemukan jodohmu. Dulu Ayah dan Ibu sudah menjodohkanmu dengan putra sahabat ibu. Sayangnya saat itu Ibu mengalami kemalangan dengan difitnahnya kami oleh orang yang sangat jahat yang telah mencuri bola spiritual yang merupakan esensi kekuatan utama yang aku miliki." Ucap Ratu Phoenix Api Emas yang langsung diangguki Yueyin.

Gadis itu kini mengerti semuanya. Dia harus menemukan bola spiritual itu dan menyempurnakan kekuatannya untuk membalaskan dendam kedua orangtuanya. Ratu memintanya tidak menceritakan hal ini kepada siapapun sebelum Yueyin menemukan batu spiritual itu.

"Yueyin, Ibu sangat bahagia bisa melihatmu tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik, tetapi saat ini waktu ibu sudah habis. Ibu akan datang setiap malam bulan purnama. Aku akan tertidur dalam cincin ini saat menunggu datangnya bulan purnama. Maka dari itu, aku akan memintamu menyimpan cincin ini. Aku akan mengetahui saat bola spiritual itu muncul sehingga kita bisa segera menemukannya." ucap Ratu Phoenix Api Emas pada Yueyin.

"Begitukah? Apakah aku benar-benar akan bisa menemukan bola spiritual itu?" Tanya Yueyin pada sang ratu yang langsung menganggukkan kepalanya.

"Tenang Sayang, kalau kamu tidak bisa menemukannya, bola spiritual itu yang akan mengenali pemiliknya karena bola itu seharusnya bisa menyati dengan tubuh pemiliknya dengan menelannya. Sementara saat ini orang yang telah mencurinya tidak bisa mendapatkan bola spiritual itu dan hanya bisa menyimpannya saja, dia sedang mencarimu karena kamu yang bisa dia manfaatkan untuk membuka kekuatan spiritual yang akan membantunya menguasai dunia atas ini.

Yueyin mendengarkan dengan seksama apa yang dikatakan oleh ibunya. Dia kemudian mengerti bahwa dia tidak perlu khawatir dan terburu-buru menemukan bola spiritual itu. Lagipula dia juga harus mencari tahu siapa sebenarnya Zhong Xi itu, dia akan mencoba bertanya kepada Jiangwu tentang siapa orang yang dia cari. Saat ini dia juga tidak akan berada dalam bahaya karena ibunya selalu bersamanya dan tinggal dalam cincin yang yang saat ini sudah dipakainya.

"Terima kasih banyak Bu, aku akan selalu menuruti apa katamu dan juga aku berharap semoga aku bisa segera menemukan bola spiritual itu. Aku tidak ingin orang itu menguasai dunia atas ini, aku juga ingin mengembalikan kejayaan kerajaan-kerajaan di dunia atas ini seperti dulu dan hidup damai tidak bermusuhan agar tidak terjadi kehancuran yang sama. Aku berjanji kalau keadaannya akan lebih bagus dari keadaan dulu." Ucap Yueyin kepada ibunya yang kini tersenyum.

Beberapa saat kemudian, sosok ibunya menghilang dan cincin yang dia pakai bersinar. Itu tandanya saat ini roh Ibunya sudah bersemayam di dalam cincin itu dan dia hanya akan keluar saat bulan purnama tiba. Namun kekuatannya dapat melindungi tubuh Yueyin sewaktu-waktu. Setelah ibu Yueyin memasuki cincin, sinar matahari mulai menerobos masuk melalui celah-celah tirai dari kamar Yueyin.

Dia segera membuka tirai itu agar udara segar dan juga sinar matahari bisa masuk ke dalam kamarnya. Beberapa saat kemudian seorang pengawal datang dan memberitahu kalau saat ini Yueyin sudah ditunggu oleh Pangeran Jiangwu di ruang makan.

"Nona, anda sudah ditunggu oleh pangeran di ruang makan. Sebaiknya anda segera datang karena biasanya Pangeran tidak suka menunggu terlalu lama." Ucap pengawal itu menyampaikan pesan dari Pangeran Jiangwu kepada Yueyin yang langsung mengangguk. Untung saja dia sudah mandi dan sudah berganti pakaian sehingga dia saat ini bisa langsung berangkat menemui Jiangwu. dia akan mencoba bertanya-tanya kepada Jiangwu agar dia bisa mengetahui siapa sebenarnya orang yang dimaksudkan oleh ibunya.

"Terima kasih banyak pengawal! Aku akan segera datang, kamu boleh pergi." Ucap Yueyin sambil tersenyum. Dia kemudian segera menutup pintu kamarnya lalu berjalan menuju ke ruang makan yang masih satu wilayah dengan istana milik Jiangwu, setelah berjalan beberapa saat Yueyin akhirnya sampai di di tempat di mana saat ini dia melihat Jiangwu yang sudah menunggunya.

Lelaki tampan itu tersenyum saat melihat Yueyin datang dan melihat gadis itu benar-benar sangat cantik. Semenjak dia berubah wujud menjadi wujudnya yang asli, aura Yueyin sangat terlihat dengan jelas namun meski begitu Pangeran Jiangwu juga belum bisa mengenali siapa Yueyin sebenarnya karena auranya benar-benar sangat terlindungi oleh cincin yang saat ini dipakainya.

"Selamat pagi Pangeran Jiangwu! Apakah kamu sudah terlalu lama menungguku?" Tanya Yueyin sambil tersenyum, dia menggoda Jiangwu dengan menyebutnya menggunakan gelarnya sebagai seorang pangeran padahal sebelumnya Yueyin hanya menyebutnya langsung dengan nama karena sejak dulu meski dia tahu kalau Jiangwu adalah seekor naga namun dia tidak pernah memanggil gelar Pangerannya. Namun saat ini karena mereka berada di kerajaan dunia atas mereka harus mentaati peraturan di kerajaan itu.