Seharian penuh Arini tidak keluar dari kamarnya. Ponselnya pun sengaja ia matikan agar tak ada yang mengganggunya. Arini menghabiskan waktunya dengan tidur dan melamun. Kejadian tadi malam membuatnya syok, seperti mimpi tapi nyata. Tapi jika ia menceritakannya pada Sean atau pun Mirae, mereka tidak akan mungkin percaya.
Hingga menjelang sore, Arini masih ada di kamarnya, bahkan ia tak tahu jika Mirae baru saja pulang.
"Lah kok gelap gini?" gumam Mirae ketika masuk rumah.
Mirae pun mengetuk pintu kamar Arini.
"Rin, lampu ruang tv rusak ya?" tanya Mirae.
Tak ada jawaban dari dalam kamar Arini.
"Arini!" panggil Mirae sambil mencoba membuka pintu kamar Arini yang terkunci.
"Arini! Kamu baik-baik aja kan di dalam? Arini jawab aku!" Mirae mulai panik, ia takut terjadi sesuatu pada sahabatnya itu.
Mirae terus menggendor pintu kamar Arini berulang-ulang, sampai akhirnya pintu terbuka. Arini muncul dengan penampilan yang membuat Mirae terlonjak kaget.
