Dengan berjalannya waktu, ingatan Ardan perlahan kembali. Tapi entah mengapa ia masih tidak bisa mengingat sosok wanita dimimpinya itu.
Hal yang tak ingin kita lupakan kadang akan mudah hilang begitu saja, dan sebaliknya, hal yang ingin kita lupakan malah tetap bersemayam diingatan kita.
Kaisar Wen, tak banyak menjelaskan tentang sosok wanita itu, karena ia juga sedang menyelidiki siapa wanita yang Ardan maksud.
"Kau masih memikirkan wanita di mimpimu itu Sunzi?" Kaisar Wen menghampiri Ardan dan duduk di sebelahnya.
Ardan yang saat itu baru saja selesai belajar memanah, ia duduk termenung dengan pikirannya yang selalu bertanya siapa wanita dimimpinya itu.
"Heem," jawab Ardan singkat.
"Aku tidak bisa memberitahumu lebih detail, karena hanya kau sendiri yang bisa mengingat itu," ujar Kaisar Wen.
"Iya, aku tahu."
"Bersiaplah! Kita akan ke Jepang malam ini," ujar Wen seraya menepuk pelan bahu sang cucu. Ia lalu berdiri dengan tongkatnya.