Sejak melihat Arini dan Sean itulah, Ardan berubah. Ia tak berani lagi menemui Arini, hanya anak buahnya saja yang ia suruh mengawasi dan menjaga Arini dan Noe. Ia sama sekali tak membenci Arini maupun Sean, ia sadar pada dirinya sendiri jika ia tak lagi pantas bersama wanita dan sang anak. Apalagi melihat kondisinya yang sekarang, mungkin Arini dan Noe akan takut padanya.
Suatu hari, entah mengapa Ardan sangat ingin menemui Arini. Hatinya selalu menyuruhnya untuk menemui wanita itu walaupun hanya sekedar melihat dari jauh. Ardan pun diam-diam menemui Arini tanpa memberitahu Kaisar Wen dan anak buahnya. Ia nekad terbang jauh ke Surabaya seorang diri, padahal saat itu Ardan menjadi incaran para musuh-musuhnya.
Tibanya di Surabaya, saat ia ingin menuju rumah Arini. Ia tak sengaja melihat Arini yang turun dari sebuah mobil dan menyebarang jalan, saat itu Arini ingin membeli bubur ayam untuk Noe. Ardan pun menghentikan taksi yang ia naiki, lalu mengawasi Arini dari kejauhan.