"Sean?"
Arini sedikit terkejut karena kedatangan Sean, sebab pria itu bilang dia sedang ada di Singapura untuk urusan bisnis.
"Mommy Arini ..." sahut Sean, pria itu tanpa aba-aba langsung memeluk Arini.
"Sean lepasin! Ada Noe, kau tidak malu?" Arini buru-buru mendorong Sean agar menjauh darinya.
"Jadi kalau gak ada Noe, boleh dong aku memelukmu?" goda Sean.
"Tidak akan!" jawab Arini tegas.
Sean hanya senyum-senyum seperti orang bodoh.
"Mommy, Mommy mau kemana?" tanya Noe seraya menarik-narik tas yang Arini bawa.
"Apa? Mommy?" Arini terkejut saat Noe memanggilnya Mommy.
"Sayang, panggil Bunda ya!" ujar Arini.
"Kata Daddy, Noe harus panggil Bunda Mommy kalau sedang bersama Daddy," jawab Noe.
Arini langsung menatap Sean tajam, ia tahu pasti Sean menyuruh anaknya untuk memanggil dirinya dengan Mommy. Pria itu memang selalu berbuat ulah.
"Sayang, Om Sean buka daddy kamu. Jadi gak perlu panggil daddy ya," ujar Arini sambil memandang wajah sang anak.