"Arini, terimakasih sudah hadir di kehidupanku. Aku sangat mencintaimu, bahagialah selalu ada aku atau tanpa aku."
"Jangan katakan itu Ardan? Aku tidak ingin mendengarnya."
Ardan memeluk Arini dengan erat, setelah itu melepaskannya dan pergi.
"Aku pergi Sayang. Jaga dirimu baik-baik."
Ardan tersenyum tapi dengan wajah yang sedih.
"Ardan kamu mau kemana?"
"Maafkan aku Sayang, aku harus pergi."
"Ardan jangan pergi! Jangan tinggalkan aku! Aku mohon."
Ardan tak menjawab, ia tetap berjalan tanpa menoleh ke arah Arini yang menangis mengejarnya.
"Ardan... !"
"Ardan... !"
Arini tiba-tiba saja terbangun dari pingsannya sejak tadi malam. Tanpa memperdulikan orang di ruangan itu, aku mencoba untuk bangun.
"Arini tenanglah!"
"Lepaskan! Aku ingin mengejar Ardan sebelum ia pergi jauh," ujar Arini dengan kondisinya yang tidak sadar jika tadi ia bermimpi.