"Kamu gak keberatan By?"
"Sebenarnya berat sih, tapi mau gimana lagi," sahut Ardan menggoda sang istri yang sedang ia gendong.
"Iiiih ..." Arini menggigit bahu Ardan.
"Eehh ... sakit! Kalo gigit jangan di situ, di bagian yang lainnya aja," goda Ardan.
"Rasain!" gerutu Arini.
Mereka pun kini telah sampai di hotel.
"Turunkan aku!" pinta Arini.
Ardan pun menurut.
Mereka berdua akhirnya berjalan masuk ke dalam hotel dengan paper bag yang ada di tangan mereka masing-masing. Hotel yang sepi membuat mereka leluasa berekspresi, mereka bercanda berlarian seperti film bollywood.
"Aku capek!" ujar Arini setelah sampai di dalam kamar.
Ardan meletakan paper bag di meja, lalu memeluk Arini dari belakang yang sedang melepaskan sweater dan syalnya.
"Mau lebih capek?" bisik Ardan.
"Tidak!" tolak Arini dengan cepat, ia mengerti yang sang suami maksud.
"Bukankah kita kemari untuk bulan madu, Baby? Jadi kita harus sepuasnya bercinta agar kamu cepat hamil," sahut Ardan.