"Eeuummbb ... Ardan jangan disini!"
Arini mencoba tidak merespon cumbuan Ardan yang terus berusaha menciumnya.
"Sstt ... nikmatilah saja Baby!"
"Ardan ... eeummbb ..." Arini tidak bisa berucap lagi karena Ardan sudah menyumpat bibir Arini dengan bibirnya.
Arini kewalahan menyeimbangi ciuman Ardan yang begitu agresif, ia juga berkali-kali menolaknya tapi tetap Ardan memaksanya. Ia takut jika para pelayan rumah melihat apa yang mereka lakukan.