Hari berlalu terasa sangat cepat Arini lalui. Seminggu sudah Arini berada di kediaman Maria, namun ia masih tidak mengetahui jika Maria sudah tiada. Ia tetap berada di kamar tanpa keluar, ia sebenarnya ingin keluar namun Sarti melarannya dengan alasan, ia akan dimarahi oleh Ardan jika Arini keluar. Seminggu itu pula Ardan tidak mengunjunginya, bahkan melihatnya sebentar saja kondisinya. Tapi tanpa sepengetahuan Arini, Ardan setiap malam datang dan melihat Arini saat sudah tertidur. Alasan Ardan melakukan itu sebenarnya selain ia yang tidak mau melihat depresi Arini kambuh karena menyalahkan dirinya atas meninggalnya Maria, ia jua memiliki tujuan lain, yaitu ingin memberi sedikit pelajaran untuk Arini agar ia mengerti bukan hanya dia yang merasa sakit dan berkorban penuh.
"Nona Arini," panggil Sarti, wanita yang umurnya hampit seumuran dengan Maria ia mengeluarkan kepalanya dari luar pintu.