Tiba di tempat biasanya Ardan berkumpul dengan timnya, Ardan buru-buru masuk dengan tetap membawa macbooknya.
"Mr.Park!" panggil Ardan dengan keras seraya membuka pintu.
"Iya Tuan." Mr.Park yang awalnya sedang menulis sesuatu tersentak kaget.
"Tinggalkan kegiatanmu dan lihat ini!" seru Ardan. Pria itu langsung duduk kursi yang berhadapan dengan komputer.
Mr.Park pun beranjak dari duduknya menghampiri sang bos.
"Aku dapat pesan dari surel yang tidak jelas alamatnya, aku yakin itu adalah Arini." Ardan memperlihatkan pesan itu pada Mr.Park.
Mr.Park membacanya.
"Kau juga yakin kan jika yang menulis itu istriku, Arini?" ucap Ardan tidak sabaran.
Mr.Park tidak menjawab, ia malah sibuk mencari detail alamat surel itu. Namun Mr.Park menunjukan wajah kecewa, kentara dari napasny yang panjang dan berat.