"Dengan tatto ini Anda resmi jadi pemimpin kami," ucap Toro sambil meletakan alat yang ia gunakan untuk mentatto pergelangan tangan Ardan.
Ardan meringis, karena ini pertama kalinya ia di tatto. Ia sebenarnya sama sekali tidak menyukai tatto, tapi karena ini adalah wajib, mau tidak mau Ardan harus menurutinya. Kulit Ardan yang putih nampak kemerahan.
Semua yang ada disitu serentak memberi hormat kepada Ardan.
Dreet ... Dreet ...
Sejak tadi ponsel Ardan terus bergetar, karena ia tengah berbincang dengan Toro jadi ia tak mengangkatnya. Dan sekarang semuanya sudah selesai. Melihat siapa yang menghubunginya Ardan cepat-cepat pergi.
"Salah satu diantara kami akan mengikuti Anda Tuan. Saya dan yang lain akan mengawasi dari kejauhan," ujar Toro.
Ardan hanya mengangguk.
Beberapa menit kemudian, Ardan telah sampai di markas. Ia dan pria satu mata itu buru-buru masuk ke dalam.
"Kita ubah strateginya," ujar Ardan setelah masuk ke dalam ruangan yang dimana ada Mr.Park.