"Selamat tidur Sayang."
Ardan mengusap rambut sang istri yang tertidur pulas di tempat tidur usai mereka bercumbu.
Waktu yang ditunggu Ardan ketika Arini sudah tertidur, ia akan meninggalkan sang istri untuk mengurus lebih lanjut penyelidikannya.
Usai mencium kening sang istri, Ardan pun pergi dengan sangat hati-hati agar Arini tidak terbangun. Jika Arini terbangun ia sulit menjawab pertanyaan dari sang istri, alasan apa yang harus ia berikan.
"Kalian jaga dia! Jangan biarkan dia sampai keluar dari apartemen! Kalau perlu, sesekali kalian masuk ke dalam untuk mengeceknya," ujar Ardan kepada dua orang bodyguard yang berjaga.
"Baik Tuan."
Setelah itu Ardan pun pergi. Karena waktu masih menunjukan jam 3 menjelang pagi, Ardan lebih leluasa mengendarai motornya sebab jalanan masih sepi. Ardan sengaja menggunakan motor untuk berjaga-jaga jika ada yang mengejarnya.
Sampai di markas, Ardan langsung turun dan melepas jaket kulit hitam dan helm yang ia kenakan.