Ardan dengan cepat menyelesaikan tugasnya di kantor. Hari ini ia sama sekali tak mau diganggu oleh siapapun, ia terlalu fokus pada pekerjaannya. Libur satu hari saja membuat pekerjaannya bertumpuk, belum lagi ia harus menghadiri rapat-rapat dengan klien bisnisnya. Itu hanya sederet jadwal pekerjaan yang Ardan lakukan, belum lagi ia juga harus mengurus perusahaan miliknya sendiri yang ia bangun dengan hasil keringatnya yang berada di negara Jepang. Walaupun perusahaan diriannya tak semaju DC Group tapi tetap saja ia harus bekerja semaksimal mungkin agar perusahaan diriannya mendapat pengakuan dari khalayak.
Tak terbayang betapa sibuk dan penuh jadwal harian Ardan setiap hari. Ia tidak mengenal kata libur, baginya hari libur sama saja dengan hari biasanya. Walaupun ia sudah memiliki istri tapi bekerja tetaplah bekerja, ia harus pintar-pintar membagi waktu antara istrinya dan pekerjaannya.