Ardan yang baru saja mendudukan bokongnya di sofa tiba-tiba saja dikejutkan oleh suara alarm bahaya dari ponselnya yang sangat nyaring. Ia tersadar jika ponselnya berada di dalam kamar.
"Arini!" Pria itu teringat pada sang istri yang sendirian di kamar. Ardan pun dengan cepat berlari menuju kamar. Tepat sekali dugaannya, di dalam kamar Arini sedang dalam bahaya. Perempuan itu berteriak meminta tolong.
"Arini! Buka pintunya cepat!" teriak Ardan dari luar.
"Ada apa Tuan?" Guntur dan 2 orang temannya menghampiri Ardan. Mereka baru saja mendengar jika ada keributan di dalam apartemen pun buru-buru mereka pun masuk.
"Arini, apa kamu dengar aku? Buka pintunya!" Ardan kesusahan mendengar suara sang istri karena memang kamarnya yang kedap suara.
Ardan pun berulang kali menendang pintu kamar dibantu dengan Guntur juga, sedangkan 2 bodyguard lainnya melihat situasi dari balkon luar apakah bisa dilewati untuk masuk ke dalam kamar melalui jendela.