Chereads / Penjara Masalalu / Chapter 167 - Tidak peka

Chapter 167 - Tidak peka

Bersama sahabat memang kita bisa menceritakan semua keluh kesah kita padanya, namun ingatlah harus dengan batas tertentu. Karena bagaimanapun juga menceritakan sesuatu pada orang lain secara berlebih termasuk aib yang seharusnya kita simpan.

"Kamu belum hamil lagi, Rin?" tanya Mirae.

"Belum, aku juga heran kenapa belum? Padahal ini sudah lewat masa setelah aku keguguran," jawab Arini seraya mengusap perutnya yang rata.

"Bercocok tanamnya kurang rajin kalik," sahut Mirae dengan cengengesan.

"Apaan sih?" Wajah Arini seketika memerah karena malu. Jika dibilang kurang rajin itu salah besar, malah sebaliknya. Ardan hampir setiap hari mengajaknya bercinta, entah siang, malam, sore, pagi. Pria itu tak peduli waktu dan tempat.

"Eh ... kok malah melamun sambil senyum-senyum sendiri? Lagi mikirin yang jorok-jorok ya?" goda Mirae.

"Enak aja, ya enggak lah!" sanggah Arini.

"Oh iya, kabar Om Danu gimana?"

"Alhamdulillah, Papa udah bisa bicara walaupun gak jelas," jawab Mirae.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS