Ardan mengernyitkan kedua alisnya tatkala melihat rekaman CCTV yang baru didapatnya. Wajah sosok misterius itu tak terlihat bahkan sudah beberapa kali diperbesar oleh Ardan, rupanya sosok misterius itu sengaja menampakkan dirinya di CCTV ingin mempermainkan Ardan. Andai dia memang memiliki niat jahat sosok misterius itu pasti akan menghindar atau menghancurkan kamera CCTV.
"Apa kamu mengenalnya?" tanya Ardan pada Arini.
"Tidak," jawab Arini, ia sedikit ragu menjawab iya takut penglihatannya salah.
"Sayang, sementara ini kamu jangan dekat-dekat dengan orang-orang sekitar siapapun itu. Aku khawatir pelakunya hanya orang-orang terdekat saja," kata Ardan.
"Iya." Kali ini Arini benar-benar menurut, ia dengan mata kepala sendiri melihat sosok yang mengintainya entah apa tujuannya Arini pun tidak tahu.
"By, apa aku pernah melakukan kesalahan sama orang ya sampai aku diteror gini?" Arini mendekat kepada Ardan, meringkuk di dada bidang sang suami.
