Setelah berhasil keluar dari restoran itu, Arini berjalan di trotoar. Hari yang sudah malam membuat udara semakin dingin, Arini memeluk tubuhnya sendiri karena saat itu ia hanya mengenakan kaos pendek. Ia teringat dengan kata-kata Ardan tadi yang tidak akan mencarinya lagi, jika memang seperti itu lalu untuk apa dia tadi membawanya pulang. Tidak bisakah pria itu mendengarkan penjelasannya lebih dulu sebelum mengeluarkan amarahnya. Sifat pria itu tidak pernah berubah, selalu memperlakukannya sesuka hati dan mengekangnya.
"Kenapa kamu tidak pernah berubah Ardan? Aku lelah jika kamu terus seperti itu. Aku bukan peliharaanmu yang harus selalu menuruti perintahmu."
Arini terus menangis, sampai ketika sebuah mobil menghentikan langkahnya. Seorang pria berambut pirang keluar dari mobil berwarna putih itu.
"Arini kamu ngapain jalan di sini sendirian?" tanya Evans. Evans yang saat itu ingin pulang tak sengaja melihat Arini yang berjalan sendirian di trotoar.