Arini bingung mencari tempat bersembunyi dimana agar Ardan tidak melihatnya. Tiba-tiba saja manager kebersihan Roby tengah berjalan, Arini dengan cepat bersembunyi di belakang pria itu.
"Eehh ... apa-apaan kamu?" ujar Robby kebingungan.
"Maaf Pak, tolong sebentar saja," ujar Arini.
Roby tidak mengerti yang dimaksud dengan Arini, namun pria itu sedikit senang karena dada Arini tidak sengaja menyentuh punggungnya. Terasa sekali jika dada Arini berukuran besar dan kencang.
Ardan dan Heri pun mendekat ke arah lift khusus pegawai berkedudukan tinggi. Sambil menunggu lift terbuka Ardan mengambil teleponnya mencoba menelepon sang istri.
Arini yang saat itu masih berada di belakang punggung Robby cepat-cepat mematikan ponselnya, sebelum berbunyi. Ia menduga Ardan pasti sedang menghubunginya. Sedangkan Robby hanya diam menikmati gesekan dada Arini di punggungnya, ia sedikit tersenyum ketika Ardan meliriknya.