Elsa tengah duduk menghadap jendela kaca dengan kursi rodanya. Begitulah hari-hari yang dijalani Elsa setiap hari setelah pulang dari rumah sakit, hari demi hari ia habiskan untuk menangis dan mengamuk. Ia tidak terima dengan keadaannya saat ini yang tidak memiliki satu kaki.
"Elsa, makan dulu Sayang."
Elvi datang dengan nampan berisi makanan untuk anaknya.
"Elsa, jangan melamun terus, makan dulu. Sejak pulang ke rumah kamu belum makan sama sekali," ujar Elvi seraya mendekati putrinya.
"Aku tidak lapar," jawab a tanpa menatap sang ibu.
"Makanlah ... sedikit saja," rayu Elvi.
"Aku bilang tidak ya tidak!" bentak Elsa, sontak membuat Elvi tersentak kaget.
"Apa dengan makan bisa mengembalikan kakiku kembali? Tidak bisa kan?" teriak Elsa.
"Pergi!"
Elvi hanya bisa diam, tidak ada yang bisa ia perbuat untuk menghibur anaknya. Ia pun akhirnya pergi, membiarkan Elsa menenangkan diri.
"Aargghh ... aku benci dengan keadaanku seperti ini!" Elsa mengamuk memukul-mukul kakinya.
