Pagi hari datang, namun berbeda dengan pagi-pagi sebelumnya. Pagi ini terasa lebih dingin dan cuacanya juga mendung. Sepertinya akan terjadi hujan setelah beberapa minggu tidak hujan. Terakhir hujan, saat kejadian Arini yang hampir bunuh diri. Hujan saat itu sangat deras disertai angin dan petir, wilayah ibu kota juga banyak yang terendam banjir. Apakah pagi ini akan seperti itu juga? Bersamaan dengan momen yang mendebarkan.
Ardan terbangun dengan mendapati dirinya yang sudah berada di tempat tidur. "Siapa yang mengantarku?" gumamnya sambil memegangi kepalanya yang terasa sakit akibat terlalu banyak minum. Pria itu masih mengenakan pakaian kerjanya lengkap, hanya saja terlihat berantakan. Ardan pun beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi. Ia tidak menyadari bahwa wajahnya saat itu terdapat memar di sudut bibirnya.
