Plak ... plak ...
Beberapa tamparan dilayangkan Maria pada Rizky yang tidak tahu apa-apa. Wajah remaja itu babak belur, darah segar mengalir dari sudut bibir dan hidungnya. Saat itu Rizky sedang melakukan tugasnya menjual barang-barang haram pada pelanggannya, namun tiba-tiba ia mendapat panggilan dari bos yang menyuruhnya untuk berjualan kembali ke rumah tua yang menjadi basecamp mereka, para penyeludup narkoba. Rizky yang tidak mempunyai perasaan buruk itu pun menurut dan pulang. Hingga sampai pada akhirnya dia yang telah sampai di markas itu pun bertemu dengan wanita tua yang merupakan bos besar penyeludup narkoba itu.
Dua orang pengawal yang mendampingi Maria pun langsung menghajar Rizky tanpa ampun. Rizky yang bertubuh kurus dan masih berstatus remaja itu pun jelas kalah oleh dua orang pengawal yang bertubuh tinggi dan besar. Mau tidak mau Rizky hanya pasrah menerima setiap pukulan demi pukulan yang dilayangkan ke wajah dan tubuhnya.