Seusai bertemu dengan sang nenek tadi, Ardan merasa gelisah. Apa yang sebenarnya ingin dijelaskan oleh Maria padanya?
Saat ini Ardan sedang menghadiri rapat, namun pikirannya tidak fokus pada rapat yang sedang berjalan. Pikirannya melayang kemana-mana.
"Tuan Muda Ardan?" Panggil Mr.Park menyadarkan lamunan Ardan.
Ardan sedikit tersentak, ia mengedipkan matanya berkali-kali. "I–iya, ada apa Mr.Park?"
"Manager Heri sedang bertanya pada Anda, apakah Anda setuju dengan usulan darinya?" jawab Mr.Park.
"Maaf semuanya, saya permisi ke toilet dulu!" kata Ardan sambil berlalu.
Mr.Park menyadari ada sesuatu yang tidak beres dengan boss–nya itu. Melihat dari ekspresi wajahnya yang tidak seperti biasanya. Mungkinkah sang boss sedang bertengkar dengan sang istri?
Beberapa menit, Ardan pun telah kembali dari toilet, rupanya pria itu selesai mencuci muka.
"Baiklah, kita lanjutkan rapatnya! Maaf, tadi saya sedikit tidak fokus," ujar Ardan sambil duduk di kursinya.