Di dalam sebuah mobil berwarna hitam itulah, Ardan menyaksikan Arini yang baru saja keluar dari dalam mobil Sean. Ia memang sengaja membuntuti Sean sedari tadi. Setelah mobil Sean benar-benar pergi, Ardan pun turun dari mobilnya dan mengikuti Arini secara diam-diam.
Sampai di kostan, Arini segera masuk ke dalam, tanpa merasa ada seseorang yang mengikutinya di belakang. Saat Arini ingin menutup pintu, pintu itu tertahan oleh sebuah tangan besar seorang pria. Arini sontak terkejut, siapa yang menahan pintu tersebut. Saat ia lihat, ternyata yang menahan pintu itu adalah Ardan. Betapa terkejutnya Arini, perempuan itu segera menutup kembali pintu itu, namun Ardan menahannya dengan kuat.
"Pergi!" teriak Arini.
Arini berusaha menutup pintu dengan sekuat tenaganya, namun tetap saja ia kalah. Sebesar apapun kekuatan perempuan, tetap akan kalah oleh kekuatan laki-laki. Pintu itu akhirnya berhasil Ardan masuki, pria yang sedang cemburu buta itu secepat kilat masuk dan mengunci pintunya.