Setelah menandatangi surat dari Ardan, Arini mulai membereskan kembali kamarnya yang berantakan. Semua barang dari pria itu ia simpan di sebuah kotak, termasuk gambaran tangan wajah pria itu. Ini adalah awal dari semuanya, Arini akan berusaha untuk melupakan semua tentang Ardan dan memulai hidup baru. Biarlah semua ini akan menjadi kenangan pahit yang tidak akan pernah ia lupakan.
Selesai membereskan semuanya, Arini berniat ingin segera mandi. Namun ketukan pintu terdengar lagi, segera Arini membukakan pintu.
"Hai ... Es batu!" sapa Mirae yang muncul di depan pintu.
Arini sedikit terkejut ketika Mirae muncul. "Kamu rupanya, Mirae? Masuklah!" Arini mengajak Mirae masuk, setelah itu ia meninggalkan Mirae untuk pergi mandi.
Sementara Arini mandi, Mirae menyiapkan makanan yang ia bawa tadi untuk dimakan bersama Arini dan Rizky.
"Ar, aku bawain sarapan buat kamu dan Rizky!" ucap Mirae pada Arini yang baru saja keluar dari kamar mandi.