Disebuah club malam, Sean duduk seorang diri dengan beberapa botol bir menemaninya. Cara itu belum cukup efektif untuk menghilangkan rasa sakit di hatinya. Semua yang ia miliki terasa tidak berguna, ketampanan dan kekayaannya tidak mampu membuat orang yang ia cintai balik mencintainya.
"Arrgghh ...!!!" Sean berteriak dengan sangat kencang sampai wanita malam yang sedari tadi meneminya terkejut.
"Sean?" panggil seseorang.
Sean menoleh ke arah seseorang yang memanggilnya. "Elsa?"
"Kamu mabuk?" tanya Elsa seraya duduk disamping Sean.
"Bukan urusanmu, Jalang!"
"Apa maksudmu?" Elsa yang awalnya ingin merayu Sean berubah menjadi kesal.
Sean menyeringai. "Pelacur! Jalang! Lo kira gue gak tau apa yang lo kerjakan selama ini demi mendapat ketenaran, he?"
"Brengsek!" Elsa murka.
Plakk ...
Elsa menampar Sean dengan keras. "Berani-beraninya lo bilang gue pelacur, he? Dasar pria bodoh!"