"Mia! Kau berhasil! Sialan ya!" seru sebuah suara bersemangat dan aku berbalik untuk hampir bertabrakan dengan Anna yang sangat glamor. Dia memelukku. "Terima kasih Tuhan sialan kau di sini." Dia menatap tanganku. "Dan minum!" Matanya menengadah ke langit seolah berterima kasih kepada Yang Mahakuasa atas caraku meminum alkohol. Dia mengaitkan lengannya dengan tanganku, membuat kami menjauh dari Lucky. Dia mengedipkan mata padanya dan aku memberinya lambaian jari kecil. Dia mengangkat birnya sambil tersenyum. Aku bersumpah dia mengucapkan semoga beruntung.