Seperti biasa, Mayleen berangkat ke kantor. Sejak kedatangan Abel dan Ken belum menjelaskannya juga, apalagi setelah ia tahu rahasia yang pasti, Mayleen selalu menghela nafasnya.
Ia berharap ia bisa bertemu dengan Ken tanpa terlihat kaku. Masa libur yang ia ajukan sendiri dan menghindar dari Ken sudah habis. Saatnya ia menghadapi kenyataan.
Lagipula, ia sadar, bahwa ia dan Ken tidak memiliki hubungan yang serius. Mereka bahkan tidak berpacaran, untuk apa ia merasa cemburu padanya.
Tapi Ken tetaplah Ken. Ia adalah Bos sekaligus atasan Mayleen juga yang mencintai Mayleen, berhak mengetahui apa yang sedang Mayleen rahasiakan. Sebab saat matanya bertemu dengan Mayleen, Ken menyuruhnya masuk ke dalam ruangannya.
"Well, jelaskan mengapa beberapa hari lalu kau menghindariku," kata Ken mulai mengendurkan dasinya.
"Aku menghindarimu," jawab Mayleen jujur.
"Kenapa?"
"Kau tak mau menjelaskan padaku tentang Abel? Tentang rahasianya?"