Tidak tahu akan ke arah mana, Mayleen malah berhenti di rumah Hendrick. Sudah kepalang tanggung, mobilnya pun sudah terlihat di mata Hendrick dan Sera yang sedang berada di luar rumah.
Mengembuskan napas, Mayleen akhirnya keluar dan mendekat ke arah mereka. Sudah lama ia tidak berhadapan atau berbicara dengan Sera. Kini wanita yang sudah menjadi istri sahabatnya itu malah tersenyum padanya.
Sikap keibuannya sangat terlihat, pikirnya.
"Ada apa, Mayleen? Apa terjadi sesuatu?" tanya Hendrick.
"Aku akan membuat suguhan," kata Sera berinisiatif.
Saat Sera sudah masuk ke dalam, Mayleen langsung memeluk sahabatnya. Pelukan yang sudah lama tidak dirasakan Mayleen.
"Kau benar. Dia Alex. Dan kemarin Claire meninggal karena serangan jantung. Tadi baru selesai pemakaman," kata Mayleen.
Tidak ada tangisan dari matanya. Ia terlihat seperti sudah lelah karena menangis terus. Hanya perasaannya saja yang merasakan kesedihan. Menangis dalam hati tanpa ada yang tahu.