Valerie sontak terkejut. Dia sedang memeriksa indikator wanita tua itu ketika dia merasakan sesuatu menubruk tubuhnya. Valerie tertegun dan perlahan menundukkan kepalanya. Dia melihat seorang anak kecil yang selalu terasa tidak asing untuknya.
Sekarang Valerie menatap anak kecil itu dan anak kecil itu juga mendongakkan kepala untuk menatapnya. Karena anak itu memakai masker dan topi, Valerie tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Tetapi, matanya yang tidak asing kini penuh dengan tatapan memohon.
Otak Valerie tiba-tiba menjadi kosong dan tiba-tiba beberapa pemikiran muncul. Tetapi, pada saat ini, alat medis yang lain membunyikan suara alarm.
Menyelamatkan nyawa Nyonya Hartono adalah hal yang terpenting sekarang. Valerie memusatkan perhatiannya dan menyadari bahwa tekanan darah Jamilah agak meningkat.
