"Mas frans ? Ada apa dengan mas Frans ?" Gumamku dalam hati saat mendengar Jesica menyebut nama Frans, dengan lawan telfonnya.
Ku berdiri tiga langkah dibelakang jesica tanpa sepengetahuannya. Saat jesi sudah menyelesaikan pembicaraannya dan hendak melangkah keluar, sejenak aku menghentikan langkahnya. "Jes ?"
Iapun berbalik arah menengok padaku. "Eh vir." Tampak vira kaget melihatku tiba-tiba ada dibelakangnya. Vira langsung berjalan menghampiriku.
"Ada apa vira ?"
Aku menebar senyum kepadanya. "Saya mau berterimakasih kamu sudah menolong suami saya."
"Iya sama-sama. Sudah kewajiban saya sebagai sekertarisnya. Dan sudah diberi kesempatan untuk bekerja di perusahaanya. Itu sangat menolong hidup saya." Ujar Jesica memasang wajah melas ketika ia mengingat kehidupannya
Ingin sekali aku menanyakan ucapan yang terdengar di telingaku. Tetapi aku merasa tidak enak hati padanya.Tetapi, daripada aku semakim penasaran, aku coba memberanikan diri untuk menanyakan hal itu.