Hari demi hari kulalui dengan aktivitas minim di rumah. Menjalankan aktivitas yang terbatas tanpa keluar rumah itu sungguh menyiksaku. Untuk makan saja, aku hanya mengandalkan pesan makanan online. Karena tidak memungkinkan ayahku yang selalu menyediakan untuku. Karena beliau harus bekerja menyelesaikan tanggung jawabnya. Jika bisa memilih, ingin ku lewati saja hari itu. Namun musibah datang tiba-tiba tidak pernah ada orang yang tau.
Support dari orang sekitar yaitu sahabat, orang tua, serta kekasih tercinta yang menjadi diri ini kuat tanpa mengeluh. Tetap ku selalu bersyukur pada Tuhan, masih ada yanh peduli saatku seperti ini.
Selama dua pekan lamanya, pagi, siang dan malam kulewati di depan layar laptop saja. Komunikasi, pembelajaran dan bimbingan dengan dosen yang menangani tugas akhirku, kini kulakukan semua menggunakan sistem daring atau online.