"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam." Jawab mama Sovia yang pada saat itu sedang duduk santai di ruang tengah.
Terlihat sangat lelah wajah Frans seharian berusaha mencari pinjaman dengan jaminan swrtifikat villa orang tuanya. "Frans, kemari!" Seru mama Sovia meminta anaknya untuk duduk disampingnya
"Ada apa mah ?"
Mama Sovia mengeluarkan kertas yang ia tidak asing lagi melihatnya. Ya, kertas tersebut yang pernah ia terima saat guru Adel berkunjung kerumahnya.
"Jadi mamah menemukan surat itu ? Frans janji akan melunasi semuanya mah."ujar Frans dnegan wajah sedih, bingung, lelah berbaur menjadi satu. Namun perlahan air matanya mulai menetes. Hanya didepan mamahnya ia bisa meneteskan air mata lelakinya
Hati ibu dan oma mana yang tidak merasa kasihan melihat anak dan cucunya kesusahan. Dengan sedikit aset yang dipunya, mama Sovia berniat membantu Frans. "Biarkan mama yang menanggung semuanya Frans."