Frans serta Jesica sudah sampai di dokter kandungan. "Ayo mas kita turun !" Ajak Jesica yang sudah turun terlebih dahulu.
Dengan rasa yang sangat malas, Frans mendorong pintu mobilnya dengan satu kali dorongan saja pintu tersebut sukses terbuka lebar. Satu per satu Frans menurunkan kakinya perlahan.
"Apa perlu saya bantu pak ?" Tanya Afrizal yang berada di sampingnya.
"Tidak ! Oh ya, saya minta jangan ngomong sama istri saya kalau pagi ini kita kesini !"
Afrizal mengangguk. "Baik pak !"
Jesica dan Frans sudah menunggu didepan poli kanndungan untuk menanti panggilan dari perawat. "Mas, kamu pasti gak sabar lihat anak kita. Dia sudah ada nyawanya lo mas. Coba kamu pegang." Jesica meraih tangan Frans dan meletakkannya diatas perut Jesica
Tetapi Frans seketika langsung menariknya. "Apaan sih !?" Ucap Frans acuh
"Ibu Jesica silahkan masuk !" Panggil seorang suster poli kandungan
"Ayo mas ! Kita masuk kedalam. Kamu harus lihat anak kamu."