Aku menghindar dari Frans, sehingga turun dari tempat tidur, dan berpindah duduk di kursi rias. Tetapi Frans kekeh mengikuti dan mendekati aku.
"Gimana jadinya jika memang wanita itu tidak keguguran, dan bayi itu terlahir didunia ini. Apakah kamu akan tetap memadu aku, atau kamu tega membiarkan wanita itu merawat sendiri anak kalian !?" Pertanyaanku tidak mampu terjawab oleh Frans. Ia hanya terdiam dihadapanku
"Bingungkan kamu ? maka dari itu, kita harus mengambil jalan perceraian ini yang terbaik buat kita semua."
"Mi, jangan mi ! Aku mohon. Didalam islam sangat dilarang wanita hamil menggugat cerai." Ucal Frans membuatku semakin berapi-api.
Aku beranjak dari kursi berdiri dihadapan Frans. "Aku faham sekali tentang hal itu Frans ! Makanya, setelah anal ini lahir, aku akan urus semua surat perceraian kita ! Aku kan lanjutkan perceraian kita yang telah kamu robek di cafe tadi, Titik !!" Jawabku kekeh dengan keputusanku