Aku tertawa. "Aku tidak berpikir itu akan menjadi masalah, dan apakah kamu yakin?"
"Ya, Sa. Aku yakin. Aku tidak tahu mengapa, tetapi aku tahu. "
"Ketika kamu selesai dengan ku dan memutuskan kamu menginginkan orang lain, kamu perlu memberi tahu ku."
"Apa yang membuatmu berpikir bahwa akulah yang akan selesai denganmu lebih dulu?"
Karena semua orang sudah selesai dengan aku terlebih dahulu. Aku tidak memilikinya dalam diri ku untuk menjawabnya. Aku sudah berada di pemicu rambut, dan aku ingin bermain, untuk menguji air dengan Carter. "Kamu ada di mana?"
"Di apartemenku," jawabnya.
"Aku akan menutup telepon, lalu FaceTime denganmu. Telanjanglah saat aku menelepon." Sensasi kegembiraan menjalari ku saat aku menutup telepon. Darah mengalir deras melalui telingaku. Denyut nadi ku menghantam kulit ku saat kegembiraan asing ini menggelegak di dalam diri ku. Tuhan, dia membuatku merasa liar, hiruk pikuk, dan diinginkan dengan cara yang belum pernah kurasakan.