"Ayo. Aku akan memberimu sesuatu untuk menutupi pantat berbulumu itu, dan mengambilkan kami bir lagi."
"aku baik-baik saja dengan bir, dan kamu mengatakan itu seolah-olah ada yang salah dengan keledai berbulu," jawab Adi saat kami kembali ke dalam.
"Kamu suka keledai berbulu?" semacam terlontar dari mulutku. Mengapa aku menanyakan itu? Ada apa dengan mulutku dan kotoran yang keluar darinya?
"Aku yakin kamu tidak ingin membicarakannya."
"Apa? Hanya karena aku lurus, aku tidak ingin berbicara dengan teman ku tentang preferensinya? Nah, sekarang aku harus membicarakannya, untuk membuktikan satu hal dan semuanya. Aku mengambil bir dari lemari es, membukanya, dan meneguknya.
"Biasanya, ya," jawab Adi.